Potret Mimpi Buruk (2022)
Nonton Film Potret Mimpi Buruk (2022) Sub Indo | KITA NONTON
Nonton Film Potret Mimpi Buruk – Rain, seorang wanita muda yang sangat trauma, bertemu dengan seorang seniman jalanan misterius Bayu, kedua takdir mereka saling terkait karena mereka dihantui oleh mimpi buruk yang sama yang terhubung dengan masa lalu mereka masing-masing. Di tengah malam, Bayu (Cornelio Sunny) melihat gadis bernama Hujan (Salvita Decorte) menangis, duduk meringkuk di samping kandang ayam. Sebelum mendekat, Bayu perlahan menaruh rokok yang tengah ia hisap ke tanah. Tidak ada perokok yang membuang rokoknya dengan cara demikian. Sinema memiliki bahasanya sendiri. Logika boleh dikesampingkan demi pencapaian estetika, atau simbolisme bila ada. Cara Bayu menaruh rokok tidak menyuntikkan nilai apa pun. Tidak mempercantik adegan, tidak pula membawa pesan. Ismail Basbeth bak hanya ingin memperlambat tempo, sebagaimana yang ia lakukan selama 84 menit Potret Mimpi Buruk. Slow cinema yang berusaha terlalu keras menjadi slow cinema.
Pasca sekuen pembuka creepy di mana Hujan, yang dalam kondisi hamil, dikejar oleh sosok wanita berpakaian hitam (namanya pun “Hitam”) dengan tawa mengerikan (Annisa Hertami), kita diajak melihat rutinitas dua manusia. Bayu memberi Hujan tempat tinggal, menyediakan kasur, membelikan makanan juga pakaian. Sesekali Hujan mengalami mimpi buruk yang membawanya ke tengah hutan tempat ia sebelumnya dihantui oleh Hitam. Basbeth termasuk salah satu sineas lokal yang paling piawai mengolah penuturan lambat. Another Trip to the Moon (2015) dan Mobil Bekas dan Kisah-Kisah dalam Putaran (2017) jadi bukti nyata. Tempo lambat ia pakai untuk merangkai keindahan, memfasilitasi proses observasi penonton, sekaligus membangun atmosfer. Tidak jarang kengerian muncul dalam judul-judul di atas, yang notabene bukanlah horor. Sehingga “post-horror karya Ismail Basbeth” terdengar bak skenario sempurna.
Tapi ketimbang pameran kemampuan, di Potret Mimpi Buruk, Basbeth malah seperti menyajikan self-parody. Tempo lambat hanya sekadar lambat, sedangkan kekosongan tak melahirkan perenungan. Hanya rasa bosan. Seusai pemutaran, Basbeth bercanda tentang bagaimana proses pengambilan gambar di malam hari amat melelahkan sampai ia tertidur. Mungkin dia ingin menyalurkan perasaan tersebut dengan membuat penonton tertidur dalam studio. Sekitar 45 menit pertamanya adalah ujian kesabaran tingkat tinggi. Ketika karakternya makan mereka hanya makan, ketika tidur hanya tidur, ketika mandi hanya mandi, dan seterusnya. Tanpa intensitas, tanpa perenungan untuk direnungkan. Salvita Decorte tampil meyakinkan sebagai wanita dengan kekalutan psikis, namun Cornelio Sunny muncul dengan akting ala siswa SD yang sedang belajar membaca puisi. Jangan lupa untuk selalu cek Film terbaru kami di KITA NONTON.